Home
Kalender Kegiatan Komunitas
Renungan Prapaskah 2018
Bacaan Harian Bersama John Main
Daily Wisdom
Weekly Teaching
Newsletter
Renungan Bacaan Injil
Bahan Pengajaran
> > Bahasa Indonesia
> > Bahasa Inggris
Cara Bermeditasi
Pokok Pengajaran
Oblat WCCM
Kerabat Meditator


Acara Khusus
Jadwal Pertemuan
Kolom Tanya Jawab
Berita & Foto
Sharing
Kepustakaan
Tentang Kami
Hubungi Kami















Links:
Bahasa Inggris
* WCCM
* Programme | Bonnevaux Centre for Peace
* School of Meditation
* Christian Meditation for Priests












Berita & Foto:

Being Whole

Tulisan ini merupakan ringkasan dari hasil retret "Being Whole" dibawah bimbingan Fr. Cyprian Consiglio OSB Cam dari tanggal 27 Februari sampai tanggal 1 Maret 2009. Tempat retret di Graha Kasih Cisarua, diikuti 32 orang peserta dari komunitas Jakarta dan Bogor.


Pertanyaan kita tentang Tuhan sebenarnya merupakan pertanyaan kita tentang diri kita sendiri.

Bila saya bertanya: Siapakah Tuhan? Sebenarnya saya bertanya: Siapakah saya? Kalau saya ingin mengetahui siapakan Tuhan yang sebenarnya maka saya harus mengetahui siapakah diri saya yang sebenarnya.

Tuhan menciptakan mata agar kita dapat melihat semua yang ada disekeliling kita. Tetapi kalau kita terpaku melihat yang diluar diri kita maka kita lupa untuk melihat kedalam, untuk melihat diri kita yang sebenarnya dalam persatuannya dengan Tuhan. Kita bermeditasi atau berkontemplasi dengan tujuan untuk menyadari persatuan kita dengan Tuhan (Union with God).

Tetapi jika Kristus yang ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. (Rm 8:10-11)


Meditasi: Doa dari seluruh diri kita, Tubuh, Jiwa dan Roh

Kita selalu berpikir bahwa manusia terdiri dari jiwa dan raga (tubuh). Tetapi dalam Surat St. Paulus dikatakan bahwa manusia terdiri dari Tubuh (Body), Jiwa (Soul) dan Roh (Spirit). Tidak ada garis pemisah yang tegas antara ketiga bagian ini karena ketiganya merupakan kesatuan yang tak terpisahkan.



Waktu kita bermeditasi, kita melibatkan keseluruhan kemanusiaan kita dan tidak ada bagian yang terlupakan. Untuk menyatukan ketiga bagian ini kita mengucapkan mantra dalam keheningan.

Ada tiga syarat untuk dapat bermeditasi yaitu diam, hening dan sederhana. Tubuh yang diam, merupakan penampilan luar dari jiwa yang hening untuk menjadi sederhana di dalam roh.

Manusia makan dan minum setiap hari untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Meditasi adalah sesuatu yang alami bagi jiwa, sama seperti makan & minum atau nafas bagi tubuh.


Mantra: "Maranatha"

Dalam bermeditasi, kata-doa atau mantra membantu kita untuk mengarahkan pikiran dan hati pada Allah. Bila waktu meditasi kita melantur maka kita selalu kembali ke kata-doa. Kata-doa yang dianjurkan oleh Pastor John Main adalah kata-doa, Ma-ra-na-tha, kata yang berasal dari bahasa Aram, yaitu bahasa yang dipakai Yesus yang artinya " Datanglah Tuhan", "Tuhan sudah datang"

Kita sering menganggap Tuhan itu jauh diatas dan tidak terjangkau, seperti halnya waktu kita mau menggapai bulan. Sekalipun kita telah naik tangga atau pohon tinggi kita tetap tidak dapat mencapainya. Akan tetapi yang kita dapat lakukan ialah melakukan bagian kita yaitu menaiki tangga dan pohon tersebut sampai pada puncak dan selebihnya merupakan bagian Allah melalui rahmat karunia-Nya. Mengucapkan mantra kita dari awal sampai akhir meditasi kita merupakan tanda bahwa kita melakukan yang menjadi bagian kita.


Dosa Adam & Hawa dan penebusan oleh Kristus

Sewaktu kita berdosa, kita merasakan hubungan kita dengan Tuhan seakan-akan terputus. Namun bukan hubungan dengan Tuhan yang terputus karena Tuhan tidak memutuskan hubungan itu. Yang sebenarnya terputus adalah hubungan dengan diri sendiri dan dengan orang lain.

Di dalam cerita Adam dan Hawa, mereka makan buah terlarang dan sejak itu manusia dan keturunannya masuk dalam situasai dosa yang dinamakan dosa asal. Ini berarti manusia yang sebelumnya hidup tidak menderita, sejak saat itu mengalami kematian, dan mereka kehilangan pengetahuan tentang hikmah kebijaksanaan. Dikatakan manusia tahu dirinya telanjang, wanita mengalami kesakitan saat melahirkan dan pria harus kerja keras untuk menghidupi keluarganya.

Melalui Yesus hubungan yang terputus antara Tuhan dan manusia, yang digambarkan dalam cerita Adam dan Hawa, tersambung kembali. Yesus menjadi jembatan antara Tuhan dan manusia. Ia adalah sumber air hidup yang mengalir di dalam hati manusia. Injil Yohanes berbicara tentang Roh Kudus, Roh tidak hanya bersemayam dalam hati kita, tetapi juga mengalir dari hati kita sebagai aliran air hidup.

"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup" (Yoh 7: 37-39)


Penyelamatan Yesus termasuk mengembalikan kesehatan tubuh

Yesus dalam masa hidup-Nya termasuk orang sibuk, dan perutusan-Nya tidak hanya untuk menyelamatkan jiwa dengan mengembalikan hubungan manusia dengan Allah Bapa, tetapi Ia juga memperhatikan tubuh. Karya Yesus tidak hanya menyembuhkan jiwa saja tetapi juga pada kesembuhan tubuh. Misalnya orang buta, tuli, bisu, lepra, sakit perdarahan disembuhkan, bahkan orang lapar diberi makan sampai sisa makanan berbakul-bakul banyaknya. Selain itu juga yang kemasukan roh jahat artinya sakit jiwa juga disembuhkan. Jadi Yesus sendiri sangat memperhatikan kesehatan ketiga bagian tubuh seseorang agar hubungan mereka dengan Bapa-Nya dapat menjadi sempurna.

Bila kita melakukan puasa, maka tujuannya adalah untuk memurnikan tubuh karena:

1. Tubuh adalah bait Allah yang kudus dan tempat untuk Tuhan berada. Tubuh adalah alat untuk mencapai keselamatan dan wadah untuk kekudusan untuk itu harus dipelihara dengan diberi makanan sehat.

2. Tubuh adalah teman bukan musuh kita, jadi dipelihara dengan baik jangan disakiti (dipukuli, dicambuk menyakiti diri seperti beberapa ritual).

3. Secara integral (yoga) menyatukan tubuh, jiwa dan roh. Karena bila tubuh dan jiwa sehat maka persatuan juga lebih mudah dan sempurna.


Mengapa kita perlu bermeditasi?

Meditasi adalah pengalaman yang melampaui pikiran dan jiwa kita untuk menemukan Roh Allah yang telah dikaruniakan kepada kita..

"Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yag telah dikaruniakan kepada kita" (Rm 5:5)

Doa yang murni adalah doa yang tidak memikirkan, yang tidak membayangkan Tuhan misalnya Tuhan digambarkan sebagai laki laki berjubah putih dsb. Semua gambaran tentang Tuhan adalah gambaran dari pikiran kita dan bukan Tuhan yang sebenarnya.

Meditasi merupakan bersatunya jiwa, tubuh dan roh. Jadi cara meditasi , dengan membuat tubuh diam (duduk dengan punggung
tegak, dan posisi enak agar tubuh tidak cepat pegal), lalu kendalikan jiwa dengan mengucapkan mantra ma-ra-na-tha (4 suku kata), seirama dengan nafas
masuk dan nafas keluar. Dengan demikian memposisikan jiwa agar tidak melantur (pikiran aktif maupun pikiran bawah sadar serta emosi).


Kehidupan rohani yang terintegrasi dalam karya perutusan


1. Tubuh.
- Apakah saya memelihara tubuh saya agar tetap sehat?
Apakah saya mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat?
Apakah saya memberikan tubuh saya istirahat yang cukup?
Apakah saya melakukan olah raga?
- Apakah saya menjadikan lingkungan sekitar saya seperti kamar, rumah, tempat kerja tertata bersih dan rapih?
Apakah saya ramah dengan lingkungan sekitar saya?
- Cara saya merawat tubuh saya sering kali menunjukkan bagaimana saya merawat lingkungan sekitar saya dan semua ciptaan lainnya


2. Jiwa
- Bagaimana saya merawat jiwa saya?
Apakah saya memperhatikan kesehatan emosional dan psikososial saya? Apakah saya mencari jalan keluar dari permasalahan pribadi/keluarga atau kecanduan saya?
- Apakah saya sudah memilih bahan bacaan, acara televisi, kehidupan sosial yang baik? Karena bila tidak baik sama dengan mengisi jiwa kita dengan sampah atau jiwa akan menjadi tempat sampah. "Garbage in, garbage out"


3. Roh
Mengapa kita harus bermeditasi atau hening? Karema Roh adalah suara yang kecil dan lembut yang didengar oleh nabi Elia (1 Raja-Raja 19:12). Tuhan tidak hadir di angin yang bertiup kencang, gempa bumi atau api. Kita harus menemukan tempat di kedalaman diri kita, di hati kita dimana kita dapat bertemu dengan Allah. Roh yang membuat tubuh dan jiwa kita menjadi satu kesatuan yang utuh. Dalam meditasi kita tidak hanya menemukan roh kita tetapi juga sumbernya yaitu Allah sendiri.


4. Pelayanan
Kasih Allah telah dicurahkan kedalam hati manusia dan kasih Allah akan mengalir keluar kembali dalam pelayanan kita bagai air yang memberikan kehidupan. Kita dapat mencontoh pada Yesus. Dalam Injil Yohanes, diceritakan bahwa Yesus berdiri membuka jubah-Nya, dan mengikat anduk pada pinggang-Nya, sesudah itu Ia menuangkan air ke dalam sebuah baskom, lalu mulai membasuh kaki pengikut-pengikut-Nya dan mengeringkan dengan anduk yang terikat di pinggang-Nya. Pelayanan bukanlah menjadi akhir tujuan kita tapi merupakan cara bagi kita sampai pada Tuhan. Waktu kita bernafas, kita menarik nafas dan membuang nafas. Kita diharapkan untuk membuang nafas dalam bentuk pelayanan kita tapi kita perlu juga menarik nafas. Kita perlu menarik nafas, untuk itulah kita memerlukan meditasi. .


Keempatnya ini bila dilaksanakan dalam hidup sehari-hari dengan tekun, setia dan tanpa mengharapkan hasilnya merupakan cara hidup seperti Yesus. Kita tidak saja mendekatkan diri pada Tuhan tetapi bersatu dengan Tuhan. Semoga tulisan ini menguatkan iman kita. Ma-ra-na-tha.


Disarikan oleh ibu Lestari Angka dari Bogor




Berita & Foto Lainnya:







Meditasi Kristiani Online:
Praktek dan Pengajaran Singkat
Six Week
Week 1:


Week 2:


Week 3

Week 4

Week 5

Week 6

Subscribe Youtube: Meditasi Kristiani Indonesia



YOUTUBE: